Kerajaan
Kalingga/Holing merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yang terletak di
Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari berita Cina
pada masa Dinasti Tang.
Adapun
Kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kalingga adalah sebagai berikut :
Kehidupan Politik
Pada
abad ke VII Masehi Kerajaan Kalingga dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu
Sima. Ratu Sima menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil, dan
bijakasana. Ia melarang rakyatnya untuk menyentuh atau mengambil barang yang
bukan milik mereka yang tercecer di jalan. Barang siapa yang melanggarnya akan
mendapatkan hukuman. Hukum di Kalingga ditegakkan dengan baik sehingga
Ketertiban dan ketentraman di Kalingga berjalan dengan baik.
Menurut
naskah Cerita Parahyangan, Ratu Sima memiliki cucu bernama Sanaha yang menikah
dengan Raja Brantasenawa dari Kerajaan Galuh. Sanaha memiliki anak yang bernama
Sanjaya yang kelak akan menjadi Raja Mataram Kuno. Sepeninggal Ratu Sima,
Kerajaan Kalingga ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Kehidupan Sosial
Penduduk
Kerajaan Kalingga hidup denga teratur. Berkat kepemimpinan Ratu Sima
ketentraman dan ketertiban sosial di Kerajaan Kalingga berjalan dengan baik.
Dalam menegakkan hukum, Ratu Sima tidak membeda-bedakan antara rakyat dengan
kerabatnya sendiri. Berita tentang ketegasan Hukum Ratu Sima di dengar oleh
Raja T-Shih. Ta-Shih adalah sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia.
Raja Ta-Shih menguji kebenaran berita yang ia dengar. Beliau memerintahkan anak
buahnya untuk meletakkan satu kantong emas di jalan wilayah Kerajaan Klaingga.
Selama 3 tahun uang itu tidak ada yang menyentuh. Jika ada orang yang melihat
kantong tersebut, mereka berusaha menyingkir.
Tetapi
pada suatu hari, Putra Mahkota tidak sengaja menginjak kantong tersebut
sehingga isinya berceceran. Mendengar kejadian tersebut Ratu Sima marah, dan
memerintahkan agar Putra Mahkota dihukum mati. Tetapi karena para menteri
memohon agar Putra Mahkota mendapat pengampunan. Akhirnya Ratu Sima hanya
memerintahkan agar jari Putra Mahkota yang menyentuh kantong emas dipotong. Hal
ini menjadi bukti ketegasan Ratu Sima.
Kehidupan Agama
Kerajaan Kalingga merupakan pusat agama Budha di
Jawa. Ajaran Budha yang berkembang di Kerajaan Kalingga merupakan ajaran Budha
Hinayana. Pada tahun 664 seorang pendeta Budha dari Cina bernama Hwi-ning
mengunjungi Kerajaan Kalingga. Beliau datang untuk menerjemahkan naskah terkenal
agama Budha Hinayana dari bahasa Sansekerta dalam bahasa Cina. Usaha yang
dilakukan oleh Hwi-ning dibantu oleh seorang pendeta Budha dari Jawa yang
bernama Janabadra.
Kehidupan Ekonomi
Perekonomian
Kerajaan Kalingga bertumpu pada sector perdagangan dan pertanian. Letaknya yang
dekat dengan pesisir pantai utara Jawa Tengah menyebabkan Klaingga mudah
diakses oleh pedagang luar negeri. Kalingga merupakan daerah penghasil kulit
penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah untuk dijual. Sementara
wilayah pedalaman yang subur dimanfaatkan petani untuk mengembangkan pertanian.
Hasil-hasil pertanian yang diperjual belikan adalah beras dan minuman. Penduduk
Kalingga dikenal pandai membuat minuman yang berasal dari bunga kelapa dan
bunga aren. Dari hasil perdagangan dan pertanian tersebut, penduduk Kalingga
hidup makmur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar