Laman

Sabtu, 01 Maret 2014

Kehidupan Kerajaan Kalingga /Holling




Kerajaan Kalingga/Holing merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari berita Cina pada masa Dinasti Tang.
Adapun Kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kalingga adalah sebagai berikut :
  Kehidupan Politik  
Pada abad ke VII Masehi Kerajaan Kalingga dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu Sima. Ratu Sima menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil, dan bijakasana. Ia melarang rakyatnya untuk menyentuh atau mengambil barang yang bukan milik mereka yang tercecer di jalan. Barang siapa yang melanggarnya akan mendapatkan hukuman. Hukum di Kalingga ditegakkan dengan baik sehingga Ketertiban dan ketentraman di Kalingga berjalan dengan baik.
Menurut naskah Cerita Parahyangan, Ratu Sima memiliki cucu bernama Sanaha yang menikah dengan Raja Brantasenawa dari Kerajaan Galuh. Sanaha memiliki anak yang bernama Sanjaya yang kelak akan menjadi Raja Mataram Kuno. Sepeninggal Ratu Sima, Kerajaan Kalingga ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Kehidupan Sosial
Penduduk Kerajaan Kalingga hidup denga teratur. Berkat kepemimpinan Ratu Sima ketentraman dan ketertiban sosial di Kerajaan Kalingga berjalan dengan baik. Dalam menegakkan hukum, Ratu Sima tidak membeda-bedakan antara rakyat dengan kerabatnya sendiri. Berita tentang ketegasan Hukum Ratu Sima di dengar oleh Raja T-Shih. Ta-Shih adalah sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia. Raja Ta-Shih menguji kebenaran berita yang ia dengar. Beliau memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan satu kantong emas di jalan wilayah Kerajaan Klaingga. Selama 3 tahun uang itu tidak ada yang menyentuh. Jika ada orang yang melihat kantong tersebut, mereka berusaha menyingkir.
Tetapi pada suatu hari, Putra Mahkota tidak sengaja menginjak kantong tersebut sehingga isinya berceceran. Mendengar kejadian tersebut Ratu Sima marah, dan memerintahkan agar Putra Mahkota dihukum mati. Tetapi karena para menteri memohon agar Putra Mahkota mendapat pengampunan. Akhirnya Ratu Sima hanya memerintahkan agar jari Putra Mahkota yang menyentuh kantong emas dipotong. Hal ini menjadi bukti ketegasan Ratu Sima.
Kehidupan Agama
Kerajaan Kalingga merupakan pusat agama Budha di Jawa. Ajaran Budha yang berkembang di Kerajaan Kalingga merupakan ajaran Budha Hinayana. Pada tahun 664 seorang pendeta Budha dari Cina bernama Hwi-ning mengunjungi Kerajaan Kalingga. Beliau datang untuk menerjemahkan naskah terkenal agama Budha Hinayana dari bahasa Sansekerta dalam bahasa Cina. Usaha yang dilakukan oleh Hwi-ning dibantu oleh seorang pendeta Budha dari Jawa yang bernama Janabadra.
Kehidupan Ekonomi
            Perekonomian Kerajaan Kalingga bertumpu pada sector perdagangan dan pertanian. Letaknya yang dekat dengan pesisir pantai utara Jawa Tengah menyebabkan Klaingga mudah diakses oleh pedagang luar negeri. Kalingga merupakan daerah penghasil kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah untuk dijual. Sementara wilayah pedalaman yang subur dimanfaatkan petani untuk mengembangkan pertanian. Hasil-hasil pertanian yang diperjual belikan adalah beras dan minuman. Penduduk Kalingga dikenal pandai membuat minuman yang berasal dari bunga kelapa dan bunga aren. Dari hasil perdagangan dan pertanian tersebut, penduduk Kalingga hidup makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar